Pernah lihat suhu mobil naik tiba-tiba? Atau mesin terasa lebih cepat panas dari biasanya? Bisa jadi masalahnya bukan karena mesin, tapi karena radiator yang kotor. Tenang, kamu nggak perlu buru-buru ke bengkel. Ada cara mudah dan murah untuk menguras air radiator mobil sendiri di rumah. Cuma modal ember dan waktu luang!
Kenapa Air Radiator Harus Dikuras?
Radiator adalah jantung sistem pendingin mesin mobil. Fungsinya menjaga suhu mesin tetap ideal. Namun, seiring waktu, air radiator bisa tercampur karat, endapan, atau bahkan minyak. Kalau tidak dibersihkan, bisa-bisa bikin overheat, selang pecah, bahkan kerusakan mesin permanen.
Maka dari itu, pengurasan radiator wajib dilakukan secara rutin. Idealnya tiap 20.000–30.000 kilometer, atau minimal setahun sekali.
Siapkan Dulu Alat-Alatnya
Sebelum mulai, kamu butuh beberapa peralatan sederhana. Tenang, semua ini gampang dicari:
- Ember besar (buat nampung air kotor)
- Air bersih (lebih bagus pakai air galon atau air suling)
- Radiator flush (opsional, buat radiator yang super kotor)
- Kunci pas/sok (biasanya ukuran 10 atau 12)
- Sarung tangan (biar tangan tetap bersih)
- Lap kain
Sudah siap? Yuk mulai langkah-langkahnya!
Langkah Gampang Bersihin Radiator Mobil Sendiri
1. Pastikan Mesin Dalam Keadaan Dingin
Jangan pernah membuka tutup radiator saat mesin panas! Uap air bertekanan bisa menyembur dan bikin luka bakar. Tunggu sampai mesin benar-benar dingin ya.
2. Buka Tutup Radiator dan Tangki Cadangan
Setelah dingin, buka tutup radiator utama dan juga tangki cadangannya (reservoir). Ini membantu proses pengurasan jadi lebih cepat karena udara bisa masuk.
3. Letakkan Ember di Bawah Radiator
Cari posisi keran pembuangan (biasanya di bawah radiator), lalu letakkan ember besar di bawahnya untuk menampung air kotor yang akan keluar.
4. Buka Keran dan Buang Air Radiator
Gunakan kunci pas untuk membuka drain plug. Biarkan air radiator lama keluar semua. Kamu bisa tekan sedikit selang radiator atas biar sisa air terdorong keluar.
5. (Opsional) Pakai Cairan Radiator Flush
Kalau air yang keluar terlihat keruh atau ada serpihan karat, sebaiknya lakukan flushing. Caranya:
- Tutup keran pembuangan
- Isi radiator dengan campuran air bersih dan cairan flush
- Nyalakan mesin 10–15 menit
- Matikan mesin dan tunggu dingin
- Buka kembali keran dan buang semua airnya
Ini akan membantu melarutkan kerak dan kotoran membandel di dalam radiator.
6. Bilas Pakai Air Bersih
Isi lagi radiator dengan air bersih saja. Nyalakan mesin 5–10 menit supaya sirkulasi air berjalan dan sisa kotoran terangkat. Buang lagi airnya. Ulangi langkah ini 1–2 kali sampai air yang keluar terlihat bening.
7. Isi Ulang Coolant Baru
Setelah yakin bersih, tutup drain plug dan isi radiator dengan coolant baru. Gunakan coolant yang direkomendasikan pabrikan, atau campuran coolant dan air suling (50:50). Isi juga tangki cadangan sampai batas maksimal.
8. Cek Sirkulasi dan Tambah Jika Perlu
Hidupkan mesin beberapa menit dan biarkan suhu naik. Saat thermostat terbuka, coolant akan bersirkulasi. Jika permukaan coolant turun, tambahkan lagi hingga penuh. Pastikan tidak ada kebocoran.
Tips Tambahan Biar Lebih Optimal
- Jangan pakai air keran untuk isi radiator karena bisa meninggalkan kerak
- Gunakan coolant berkualitas, bukan air biasa
- Selalu cek tangki cadangan, jangan sampai kosong
- Jangan langsung tutup radiator saat isi ulang, biarkan udara keluar dulu
- Bersihkan juga tutup radiator kalau terlihat kotor atau berkarat
Kapan Harus Kuras Radiator Lagi?
Idealnya, radiator dikuras setiap 20.000 km atau minimal setahun sekali. Tapi kalau kamu sering melewati daerah panas, macet, atau jalan menanjak, lebih baik lakukan lebih sering.
Siapa bilang merawat radiator harus mahal dan ribet? Dengan langkah di atas, kamu bisa hemat ratusan ribu rupiah dan bikin mesin mobil tetap adem dan awet. Yang penting, lakukan secara rutin dan pakai cairan coolant yang tepat. Sekarang, radiator bersih, mesin pun tenang. Siap melaju tanpa khawatir overheat!