Acemagic M1A Pro+ Resmi Meluncur, Mini PC dengan Performa AI Lebih dari RTX 4090 dan RAM 128GB

Acemagic M1A Pro+ hadir sebagai mini PC ekstrem dengan performa AI tinggi, RAM 128GB, dan dukungan empat layar 8K untuk kerja berat.

Acemagic M1A Pro+ Resmi Meluncur, Mini PC dengan Performa AI Lebih dari RTX 4090 dan RAM 128GB
Acemagic M1A Pro+ Resmi Meluncur, Mini PC dengan Performa AI Lebih dari RTX 4090 dan RAM 128GB (Foto: Acemagic)

Mini PC biasanya identik dengan hemat tempat dan performa secukupnya. Acemagic M1A Pro+ membalikkan persepsi itu secara frontal. Ukurannya ringkas, tapi tenaga yang dibawa justru mendekati workstation desktop kelas serius.

Ini penting karena semakin banyak pekerjaan modern, dari AI lokal, rendering, sampai multitasking ekstrem, yang butuh performa tinggi tanpa harus mengorbankan ruang kerja.

Mini PC yang Jelas Tidak Ditujukan untuk Semua Orang

Sejak awal, Acemagic M1A Pro+ tidak mencoba ramah ke semua segmen. Targetnya jelas, pengembang AI, kreator konten berat, dan pengguna profesional yang butuh tenaga besar tapi enggan berurusan dengan casing besar.

Pendekatannya bukan efisiensi ekstrem, melainkan memadatkan performa desktop ke dalam form factor yang masih masuk kategori mini.

Performa AI Jadi Titik Berat Utama

Jantung dari M1A Pro+ adalah prosesor Ryzen AI Max+ 395 dengan konfigurasi 16 core dan 32 thread. Yang membuatnya berbeda bukan hanya jumlah core, tapi kemampuan komputasi AI yang diklaim mencapai 126 TOPS.

Angka ini jauh melampaui apa yang biasa ditemui di PC konsumen. Dalam praktik, ini membuka ruang untuk menjalankan model AI lokal, inferensi besar, hingga eksperimen machine learning tanpa bergantung ke cloud.

Bagi sebagian besar pengguna, ini mungkin terasa berlebihan. Tapi untuk developer dan kreator AI, kemampuan seperti ini bisa memangkas waktu kerja secara signifikan.

Grafis Terintegrasi yang Tidak Terasa Terintegrasi

GPU Radeon 8060S di dalamnya berjalan hingga 2900 MHz dan secara performa diposisikan setara kartu grafis kelas atas generasi sebelumnya.

Ini berarti M1A Pro+ tidak hanya kuat untuk AI, tapi juga sanggup menangani rendering grafis, simulasi visual, hingga gaming serius tanpa GPU diskrit tambahan.

Untuk sebuah mini PC, ini titik yang sangat jarang dicapai.

RAM 128GB, Bukan Angka Pajangan

Salah satu spesifikasi paling mencolok adalah RAM LPDDR5x 128GB dengan kecepatan tinggi. Ini bukan sekadar besar di atas kertas.

Untuk workflow AI, editing video resolusi tinggi, dan multitasking ekstrem, kapasitas ini memberi ruang bernapas yang nyata. Pengguna tidak perlu terlalu sering mengandalkan swap atau storage sebagai penyangga memori.

Di kelas mini PC, angka ini jelas bukan standar.

Penyimpanan dan Ekspansi yang Tidak Pelit

Acemagic memberi tiga slot M.2 PCIe 4.0 dengan dukungan kapasitas total hingga 12TB. Konfigurasi bawaan sudah membawa SSD 2TB, cukup lega untuk langsung bekerja tanpa upgrade awal.

Akses ke komponen internal dibuat tanpa alat khusus. Ini detail kecil tapi penting, terutama bagi pengguna profesional yang sering menyesuaikan konfigurasi.

Dukungan Empat Layar 8K Sekaligus

M1A Pro+ mampu menggerakkan hingga empat layar 8K secara bersamaan. Ini bukan gimmick untuk semua orang, tapi sangat relevan bagi pengguna dengan setup kerja multi monitor, data visualisasi, atau editing kompleks.

Konektivitasnya juga lengkap, mulai dari HDMI 2.1, DisplayPort 2.0, hingga USB 4, ditambah WiFi 7 dan Bluetooth terbaru untuk koneksi nirkabel cepat dan stabil.

Desain dan Pendinginan yang Tidak Main Aman

Bodinya berbentuk kubus dengan sentuhan lampu ARGB dan dial kontrol performa. Desain ini jelas ingin tampil beda, bukan sekadar kotak hitam polos.

Sistem pendinginan memakai tiga kipas turbin dan tujuh heat pipe. Pendinginan agresif ini diperlukan, mengingat tenaga besar yang dikurung dalam volume kecil. Bobot sekitar 2 kilogram terasa wajar untuk kelas performa yang ditawarkan.

Harga yang Tidak Berpura Pura Murah

Acemagic M1A Pro+ dibanderol sekitar 2.499 dolar Amerika, dengan potongan terbatas di masa awal. Jika dikonversi, harganya jelas masuk wilayah premium untuk pasar Indonesia.

Namun konteksnya penting. Ini bukan mini PC biasa, dan juga bukan pengganti PC murah. Di harga tersebut, ia bersaing dengan workstation desktop, bukan dengan NUC atau mini PC entry level.

Untuk pengguna yang benar benar memanfaatkan kemampuan AI, RAM besar, dan grafis kuat, harga ini masih bisa dipahami. Untuk pengguna umum, jelas berlebihan.

Acemagic M1A Pro+ adalah contoh bagaimana batas mini PC terus didorong ke arah yang sebelumnya tidak terpikirkan. Ia tidak mencoba jadi serba bisa, tapi sangat fokus pada satu hal, performa maksimal dalam ruang sekecil mungkin.

Bagi sebagian orang, ini mungkin terasa terlalu ekstrem. Tapi bagi yang pekerjaannya bergantung pada kecepatan, stabilitas, dan komputasi AI lokal, pendekatan seperti ini justru terasa masuk akal. Mini PC ini tidak meminta dimengerti oleh semua orang, dan mungkin memang tidak perlu.