Jangan Asal Murah, Ini MacBook Bekas di Bawah Rp10 Juta yang Masih Nyaman Dipakai 2026

Cari MacBook bekas di bawah Rp10 juta untuk 2026? Ini rekomendasi model yang masih kuat, awet, dan tidak cepat ketinggalan macOS.

Jangan Asal Murah, Ini MacBook Bekas di Bawah Rp10 Juta yang Masih Nyaman Dipakai 2026
Jangan Asal Murah, Ini MacBook Bekas di Bawah Rp10 Juta yang Masih Nyaman Dipakai 2026 (Foto: Apple)

Harga MacBook baru makin sulit dijangkau, tapi bukan berarti masuk ekosistem macOS harus selalu mahal. Di 2026, MacBook bekas di bawah Rp10 juta masih sangat mungkin ditemukan dan dipakai dengan nyaman, asal pilih model yang tepat.

Kuncinya bukan mencari yang paling murah, tapi yang paling masuk akal untuk dipakai beberapa tahun ke depan.

Batas Psikologis Rp10 Juta Itu Masuk Akal

Di pasar bekas, Rp10 juta adalah garis pembatas penting. Di bawah angka ini, pilihan mulai bercabang antara MacBook Apple Silicon generasi awal dan MacBook Intel yang lebih tua tapi speknya terlihat lebih besar.

Dari sudut pandang redaksi, fokus utama seharusnya ada pada umur pakai, dukungan macOS, dan kenyamanan harian, bukan sekadar angka RAM atau ukuran layar.

MacBook Air M1 Jadi Standar Aman

Jika menemukan MacBook Air M1 dengan kondisi sehat di kisaran Rp7.500.000 sampai Rp9.500.000, itu masih pilihan paling aman di 2026.

Chip M1 masih sangat cukup untuk kuliah, kerja kantoran, editing ringan, dan multitasking harian. Baterainya irit, performanya stabil, dan dukungan macOS masih panjang.

Ini MacBook bekas yang jarang bikin menyesal, bahkan untuk pemakai pertama macOS.

MacBook Pro 13 Inci M1 untuk yang Butuh Performa Lebih Stabil

MacBook Pro 13 inci M1 sering muncul sedikit di atas Rp9 juta dan kadang menyentuh Rp10 juta lebih. Jika bisa dapat harga bersih di bawah Rp10 juta, ini opsi menarik.

Kipas membuat performanya lebih konsisten saat dipakai lama. Cocok untuk pengguna yang sering membuka banyak aplikasi, coding ringan, atau editing video durasi panjang.

Komprominya ada di bobot dan Touch Bar yang seleranya cukup subjektif.

MacBook Intel Masih Bisa, Tapi Jangan Asal

MacBook Air 2019 atau MacBook Pro 2017 memang terlihat menggoda karena harganya bisa Rp5 juta sampai Rp7 jutaan. Untuk pemakaian sangat dasar, model ini masih jalan.

Namun perlu realistis. Dukungan macOS lebih pendek, performa kalah jauh dari M1, dan baterai biasanya sudah menurun.

MacBook Intel hanya masuk akal jika anggaran sangat ketat atau dijadikan perangkat kedua, bukan mesin utama untuk kerja harian berat.

Layar Besar dengan Harga Murah, Tapi Ada Konsekuensi

MacBook Pro 15 inci 2017 sering jadi incaran karena RAM besar dan layar luas di harga Rp6.500.000 sampai Rp8.500.000.

Untuk spreadsheet, multitasking visual, atau kerja di meja, ini masih enak dipakai. Tapi bobot berat, panas lebih terasa, dan umur sistem operasi yang terbatas harus siap diterima.

Ini pilihan kompromi, bukan solusi ideal jangka panjang.

Yang Sering Dilupakan Saat Beli MacBook Bekas

Banyak pembeli terlalu fokus ke spesifikasi, padahal kondisi baterai jauh lebih penting. Cycle count tinggi berarti biaya tambahan di kemudian hari.

Keyboard, trackpad, dan layar wajib dicek langsung. Kerusakan kecil di MacBook bisa terasa besar saat dipakai setiap hari.

Selalu utamakan unit yang sehat walau speknya biasa, dibanding spek tinggi tapi kondisi meragukan.

Jadi, Mana yang Paling Masuk Akal

Jika anggaran mendekati Rp10 juta, MacBook Air M1 tetap pilihan terbaik secara keseluruhan. Performa, baterai, dan umur pakainya paling seimbang.

Jika butuh performa lebih stabil dan dapat harga pas, MacBook Pro 13 inci M1 layak dipertimbangkan.

MacBook Intel sebaiknya jadi opsi terakhir, bukan pilihan utama.

Catatan Redaksi

Membeli MacBook bekas di 2026 bukan soal nostalgia atau cari murah. Ini soal memilih mesin yang masih relevan dan tidak cepat terasa usang.

Dengan pendekatan yang tepat, MacBook di bawah Rp10 juta masih bisa jadi alat kerja yang nyaman dan produktif. Tapi jika salah pilih, murahnya hanya terasa di awal.