Lebih Kencang dari Pendahulunya, Galaxy S25 FE Andalkan Exynos 2400

Fredy

19 September 2025

3
Min Read
Lebih Kencang dari Pendahulunya, Galaxy S25 FE Andalkan Exynos 2400
Lebih Kencang dari Pendahulunya, Galaxy S25 FE

On This Post

Samsung kembali menghadirkan kejutan di pasar smartphone Tanah Air. Kali ini, giliran Galaxy S25 FE yang segera mendarat di Indonesia. Seri Fan Edition (FE) ini hadir dengan chipset Exynos 2400, prosesor yang sama digunakan pada Galaxy S24 dan S24+.

Kehadiran Exynos 2400 pada Galaxy S25 FE sekaligus menandai adanya lompatan kecil namun signifikan dibanding generasi sebelumnya. Pasalnya, Galaxy S24 FE menggunakan Exynos 2400e, versi underclocked yang performanya lebih rendah.

Peningkatan Performa AI

Meski terkesan sebagai upgrade minor, Samsung menegaskan bahwa penggunaan Exynos 2400 tetap memberikan perbedaan berarti, terutama dari sisi pemrosesan berbasis AI (Artificial Intelligence).

Ilham Indrawan, MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, menjelaskan bahwa performa Galaxy S25 FE jelas lebih kencang dibanding pendahulunya.

“Exynos 2400 dipilih karena kami ingin fokus meningkatkan pemrosesan Galaxy AI agar lebih optimal. Di S25 FE ini sudah ada fitur-fitur terbaru seperti Audio Eraser, Generative Edit, dan Instant Slo-Mo,” ungkap Ilham.

Dengan kata lain, Galaxy S25 FE tidak hanya membawa prosesor lebih kuat, tapi juga menghadirkan pengalaman AI yang lebih cerdas untuk mendukung kebutuhan sehari-hari pengguna.

One UI 8 dan Integrasi AI

Galaxy S25 FE sudah berjalan dengan sistem antarmuka terbaru, yaitu One UI 8. Versi ini disebut sebagai UI yang benar-benar berfokus pada integrasi Galaxy AI dengan teknologi Gemini.

Ilham menambahkan, integrasi tersebut membutuhkan prosesor dengan Neural Processing Unit (NPU) yang mumpuni. Exynos 2400 dianggap tepat karena mampu mengolah perintah AI dengan lebih cepat dan efisien.

Bagi pengguna, hal ini berarti fitur-fitur pintar pada Galaxy S25 FE bisa berjalan lebih mulus, baik saat mengedit foto, mencari informasi, maupun memanfaatkan fungsi otomatisasi lainnya.

Fitur Galaxy AI Unggulan

Samsung membawa sejumlah fitur berbasis AI pada Galaxy S25 FE yang sebelumnya sudah populer di seri premium. Beberapa di antaranya:

  • Audio Eraser: menghapus suara bising di latar belakang video atau rekaman audio.
  • Generative Edit: memungkinkan pengguna mengedit foto secara lebih kreatif, misalnya memindahkan objek atau menyesuaikan latar belakang.
  • Instant Slo-Mo: menghadirkan efek gerakan lambat hanya dengan sekali sentuhan, tanpa perlu merekam ulang.

Selain itu, Galaxy S25 FE juga mendukung Circle to Search, fitur pencarian instan dengan melingkari objek di layar. Fitur ini disebut sebagai salah satu yang paling sering digunakan pengguna Galaxy AI, baik di seri FE maupun lini lipat seperti Galaxy Z Flip.

Menyasar Anak Muda Pengikut Tren

Samsung menilai bahwa mayoritas pengguna seri FE adalah anak muda yang aktif mengikuti tren digital. Mereka mengutamakan ponsel dengan kamera mumpuni untuk membuat konten, serta baterai tahan lama agar bisa dipakai sepanjang hari.

Dengan kombinasi harga lebih terjangkau dibanding seri flagship utama dan performa yang tetap tinggi, Galaxy S25 FE diharapkan bisa menjadi pilihan ideal bagi segmen ini.

“Pengguna FE series mencari keseimbangan antara harga dan performa. Mereka ingin perangkat stylish dengan fitur unggulan, tapi tetap masuk akal secara harga,” tambah Ilham.

Strategi Samsung dengan Fan Edition

Seri Fan Edition sudah lama dikenal sebagai jembatan antara lini premium Galaxy S dan pasar yang lebih luas. Samsung tetap mempertahankan DNA seri S, tapi menawarkan paket dengan harga yang lebih ramah di kantong.

Dengan hadirnya Galaxy S25 FE, Samsung semakin menegaskan posisinya di segmen menengah-atas. Kehadiran chipset Exynos 2400 membuat ponsel ini tidak sekadar varian murah, melainkan perangkat yang masih mampu memberikan pengalaman mendekati flagship.

Related Post