Review Lengkap Samsung Galaxy S24 Ultra Setelah Hadirnya Model Terbaru, Masih Layak Dibeli?
Kehadiran berbagai smartphone flagship terbaru sepanjang 2025 hingga awal 2026 membuat banyak pengguna kembali melirik Samsung Galaxy S24 Ultra.
Kehadiran berbagai smartphone flagship terbaru sepanjang 2025 hingga awal 2026 membuat banyak pengguna kembali melirik Samsung Galaxy S24 Ultra. Meski bukan lagi model paling anyar, ponsel ini tetap menjadi bahan perbincangan karena reputasinya sebagai perangkat premium dengan performa tinggi. Lantas, setelah kehadiran generasi baru dan pesaing yang semakin agresif, seberapa relevan Samsung Galaxy S24 Ultra saat ini?
Samsung Galaxy S24 Ultra hadir sebagai varian tertinggi dari seri S24. Versi ini tersedia dalam beberapa pilihan warna, seperti Titanium Black dan Titanium Yellow, dengan konfigurasi memori 12GB RAM dan penyimpanan internal 512GB. Sementara itu, Samsung Galaxy S24 versi reguler hadir sebagai alternatif dengan spesifikasi lebih sederhana bagi pengguna yang tidak membutuhkan fitur kelas Ultra.
Dari sisi desain, Samsung masih mempertahankan identitas khas seri Ultra. Rangka titanium memberikan kesan kokoh sekaligus premium saat digenggam. Selain itu, desain sudut tegas yang terinspirasi dari lini Galaxy Note membuat ponsel ini terlihat profesional dan elegan. Meski ukurannya besar, distribusi bobotnya terasa seimbang sehingga tetap nyaman digunakan dalam aktivitas harian.
Beralih ke layar, Samsung Galaxy S24 Ultra dibekali panel Dynamic AMOLED 2X berukuran 6,8 inci dengan resolusi QHD+ dan refresh rate 120Hz. Hingga kini, kualitas layar ini masih tergolong salah satu yang terbaik di kelasnya. Warna terlihat tajam, tingkat kecerahan tinggi, dan respons sentuhan sangat halus. Bahkan jika dibandingkan dengan model terbaru, perbedaan visualnya tidak terlalu signifikan untuk penggunaan sehari-hari.
Namun demikian, beberapa orang tentu bertanya, apa yang berubah setelah kehadiran Galaxy S25 Ultra dan flagship lain di 2025? Meski generasi terbaru membawa peningkatan di sektor sensor kamera dan chipset, banyak pengamat menilai lonjakan performanya tidak terlalu jauh. Dengan kata lain, S24 Ultra masih sanggup bersaing di kelas atas.
Dari sisi performa, Samsung Galaxy S24 Ultra ditenagai Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy. Chipset ini dikenal sangat bertenaga untuk berbagai kebutuhan, mulai dari multitasking berat hingga gaming kelas atas. Selain itu, sistem pendingin vapor chamber yang lebih besar membantu menjaga suhu tetap stabil meski digunakan dalam waktu lama. Hingga kini, performanya masih terasa sangat cepat dan responsif, bahkan saat dibandingkan dengan chipset generasi setelahnya.
Masuk ke sektor kamera, Samsung Galaxy S24 Ultra membawa sensor utama 200MP yang mampu menghasilkan detail foto sangat tinggi. Kamera telefoto dengan zoom optik 3x dan 5x juga memberikan fleksibilitas lebih dalam pengambilan gambar jarak jauh. Dalam kondisi cahaya cukup, hasil foto terlihat tajam, warna natural, dan dynamic range luas.
Meski begitu, ada catatan kecil dari sejumlah pengguna yang menyebutkan bahwa kamera S24 Ultra terkadang kurang konsisten di kondisi minim cahaya atau saat memotret objek bergerak cepat. Kendati demikian, secara umum kualitas kamera masih berada di level flagship dan cukup memuaskan untuk kebutuhan fotografi harian maupun konten media sosial.
Dari sisi daya tahan, Samsung Galaxy S24 Ultra dibekali baterai berkapasitas 5.000 mAh. Kombinasi kapasitas besar dan efisiensi chipset membuat ponsel ini mampu bertahan seharian penuh, bahkan untuk penggunaan intensif. Sayangnya, kecepatan pengisian daya masih menjadi sorotan. Dukungan fast charging 45W memang cukup cepat, namun terasa tertinggal dibanding kompetitor yang sudah menawarkan pengisian 80W hingga 100W. Pengisian nirkabel 15W juga masih tergolong standar.
Salah satu nilai jual utama Samsung Galaxy S24 Ultra terletak pada fitur AI dan software. Integrasi Galaxy AI di One UI 6.1 menghadirkan berbagai fitur pintar seperti Circle to Search, live translate, hingga pengeditan foto berbasis AI. Fitur-fitur ini terasa praktis dan benar-benar membantu produktivitas pengguna. Selain itu, Samsung menjanjikan dukungan pembaruan sistem operasi dan keamanan hingga tujuh tahun, sebuah komitmen yang jarang ditemui di ekosistem Android.
Jika dibandingkan dengan Galaxy S23 Ultra, peningkatan terbesar S24 Ultra terasa pada performa, pengolahan AI, dan manajemen suhu. Sementara itu, jika disandingkan dengan kompetitor terbaru seperti iPhone generasi terbaru atau ponsel Android flagship lain, masing-masing memang punya keunggulan sendiri. Namun secara keseluruhan, Samsung Galaxy S24 Ultra masih unggul dalam keseimbangan fitur, ekosistem, dan dukungan jangka panjang.
Kesimpulannya, meski bukan lagi model terbaru, Samsung Galaxy S24 Ultra tetap menjadi salah satu smartphone Android terbaik di kelas premium. Kombinasi desain solid, performa kencang, layar berkualitas, serta fitur AI yang matang membuatnya masih sangat relevan di 2025 dan 2026. Bagi pengguna yang menginginkan flagship tanpa harus selalu mengejar model paling baru, Galaxy S24 Ultra masih layak dipertimbangkan.