X akhirnya merilis aplikasi Chat terenkripsi. Jawaban atas privasi? Atau sekadar janji yang belum tuntas?

Chat X hadir sebagai aplikasi pesan terenkripsi penuh dengan fitur privasi agresif, meski masih menyimpan celah keamanan krusial.

X akhirnya merilis aplikasi Chat terenkripsi. Jawaban atas privasi? Atau sekadar janji yang belum tuntas?
X diam-diam melepas aplikasi chat baru (Dok. X)

X akhirnya melakukan sesuatu yang sudah lama tersirat dalam arah platformnya: memisahkan pengalaman pesan ke aplikasi mandiri bernama Chat. Ide besarnya sederhana tapi ambisius: membuat ruang komunikasi yang lebih privat, bukan sekadar DM yang dipoles ulang. Namun seperti banyak ambisi privasi di era digital, selalu ada batas yang sulit dihindari, dan Chat X belum berhasil melampauinya.

X mengemasnya sebagai ruang obrolan yang bersih dari iklan, bebas pelacakan, dan sepenuhnya terenkripsi. Di atas kertas ini terdengar seperti upaya merebut pasar Signal, WhatsApp, dan Telegram dalam satu gerakan. Tapi realitas keamanan end-to-end selalu lebih rumit dari tagline pemasaran.

Mengapa X Mendesain Ulang Pesan Privatnya?

X sudah cukup lama mencoba memposisikan dirinya sebagai platform yang tidak hanya berbicara tentang kebebasan berpendapat, tapi juga tentang kontrol data. Transformasi DM menjadi fitur terenkripsi pada 2023 adalah langkah pertama. Aplikasi Chat X adalah versi yang lebih ambisius — lebih terpisah, lebih tegas, lebih “kami serius soal privasi”.

Di sinilah X mengucapkan janjinya yang paling keras:
“Tidak ada iklan. Tidak ada pelacakan. Privasi total.”

Dan janji ini menjadi pondasi seluruh aplikasi.

Aplikasi Chat X Berfokus Pada Privasi, Namun Tidak Berhenti di Teks

Chat X bukan sekadar tempat bertukar pesan. X menambahkan fitur yang memang dibutuhkan pengguna era digital yang sudah bosan dengan kebocoran data:

  • Panggilan suara dan video dengan enkripsi setara pesan teks.
  • Pesan yang dapat menghilang, cocok untuk percakapan sensitif.
  • Pemblokir screenshot dengan notifikasi jika ada upaya pengambilan layar.
  • Edit dan hapus pesan yang sudah terkirim, fitur yang sudah lama jadi standar tapi tetap penting.
  • Voice memo yang sedang dikembangkan — bukan rekaman langsung, tapi pesan suara yang bisa direkam terlebih dahulu.

Jika Anda melihat pola ini, jelas: X ingin membuat aplikasi chat yang lebih protektif daripada media sosial. Ruang yang lebih intim, lebih individual, lebih personal.

Tapi kemudian muncul pertanyaan paling penting:
apakah semua fitur ini benar-benar aman?

Masalah Keamanan yang Tidak Bisa X Sembunyikan

Privasi selalu terdengar meyakinkan sampai kita masuk ke detail teknis. Dan detail itu tidak selalu nyaman untuk dibaca.

Dalam halaman bantuan “About Encrypted Direct Messages”, X mengakui kelemahan yang signifikan:

Chat X saat ini tidak memiliki mekanisme untuk mendeteksi serangan man-in-the-middle (MITM).

Artinya apa? Jika ada pihak internal atau eksternal — termasuk X sendiri melalui proses hukum — menyusup di antara pengirim dan penerima, percakapan terenkripsi bisa dibuka tanpa diketahui kedua pihak.

Ini bukan celah kecil. Ini fondasi yang belum lengkap.

Dalam dunia ideal end-to-end, pihak ketiga tidak boleh ikut masuk. Tapi tanpa verifikasi keamanan tambahan seperti fingerprint key, QR code verification, atau mekanisme alert, Chat X berada di posisi rentan.

Yang menarik, X tidak menutupi ini. Mereka menyebutnya sebagai keterbatasan sementara.

X Benar-Benar Mengakui Kekurangannya dan Janji Solusi

Dalam dokumentasi resminya, X menyatakan sedang mengerjakan sistem baru untuk:

  • memperkecil peluang serangan MITM, bahkan sedapat mungkin membuatnya “hampir mustahil dilakukan”,
  • serta memberi notifikasi ke pengirim dan penerima jika serangan terjadi.

Ini jelas langkah ke arah yang benar. Tapi pasar aplikasi pesan tidak menunggu.
Signal sudah melakukan ini bertahun-tahun. WhatsApp menyusul setelah dikritik publik. Apple pun sedang menguji enkripsi penuh untuk RCS di iOS 26.

Privasi bukan lagi fitur ekstra — ini baseline industri. Dan Chat X sedang mengejar standar yang sudah tinggi.

Chat X dan Politik Teknologi Keamanan

Kita harus jujur: setiap platform besar hari ini berlomba-lomba menunjukkan komitmen privasi. Sebagian karena tekanan publik, sebagian karena regulasi. Tapi motifnya tidak mengurangi dampak positifnya.

X ingin menjadi bagian dari kompetisi itu. Bahkan melangkah lebih jauh: ingin menjadi alternatif.

Langkah ini diperkuat oleh fakta bahwa:

  • Android Messages kini memiliki E2EE bawaan.
  • Messenger dan Instagram sudah menambah panggilan terenkripsi.
  • Apple mulai membuka standar keamanan RCS-nya.

Chat X tidak ingin ketinggalan narasi.

Ketersediaan Chat X: Mulai iOS, Web, dan Menyusul Android

Saat ini Chat X sudah tersedia untuk iOS dan bisa dibuka melalui browser web.
Versi Android sedang disiapkan dan akan diluncurkan segera.

Tidak ada detail global rollout, tapi ini jelas strategi awal yang familiar: rilis cepat di platform yang paling stabil, lalu distribusi lebih luas.

Sayangnya, belum ada informasi resmi apakah aplikasi ini akan diblokir, dibatasi, atau diperlakukan berbeda di pasar tertentu. Untuk pembaca Indonesia, artinya:
kita tinggal menunggu kapan struktur aplikasinya benar-benar stabil.

Strategi Baru X: Untuk Apa Aplikasi Terpisah Ini?

Fungsi Chat X tidak bisa dipahami hanya dari list fitur.
Aplikasi ini adalah deklarasi arah bisnis.

X ingin keluar dari bayang-bayang “platform media sosial”, dan masuk ke kategori infrastruktur komunikasi.

Dengan aplikasi terpisah, X bisa:

  • mengurangi noise dari timeline,
  • menjaga privasi pengguna tanpa harus mengikuti algoritma media sosial,
  • dan mendefinisikan pengalaman chat sebagai ruang yang berbeda dari percakapan publik.

Ini bukan sekadar inovasi teknis, tapi perubahan identitas.

Vonis Editor:

Chat X adalah langkah berani, tetapi belum final. Aplikasi ini menunjukkan bahwa X ingin bersaing di arena yang jauh lebih serius: dunia pesan terenkripsi. Fitur-fitur privasinya hadir dengan niat yang jelas, namun celah MITM membuat janji “privasi total” terasa belum tuntas. Meski begitu, arah pengembangannya memberi sinyal kuat — X tidak hanya ingin ikut-ikutan, mereka ingin membentuk ulang cara platform besar memperlakukan keamanan percakapan. Jika X berhasil menutup celah ini, Chat bisa menjadi pemain penting. Jika tidak, ia akan tetap jadi eksperimen ambisius yang kehilangan pijakan teknis.